Resensi Name Of The Game
(Cinta Adalah Permainan)
Andra, seorang pelajar STM jurusan teknik yang bersahabat dengan Bayu, Soni, dan Dino adalah seorang yang mandiri karena telah ditinggal oleh Ibunya sejak kecil yang setelah itu diurus oleh Ayahnya, seorang pilot yang membuat ayahnya menjadi jarang berada di rumah, sehingga membuat Andra harus diasuh oleh ‘Bunda’, Ibu dari Anggi dan Bayu, sepupunya.
Namun, kehidupannya yang biasa-biasa saja sekarang berubah semenjak Andra menolong seorang mahasiswi yang kecopetan. Mahasisiwi itu bernama Jessica. Jessica adalah seorang gadis cantik yang suka dengan Andra. Dan karena Jessica, Andra mulai bertemu dengan Raka.
Raka adalah seorang mahasiswa dari kampus Pelita Bangsa yang sangat populer. Raka juga adalah orang yang hidupnya selalu berkecukupan, ia tinggal di sebuah apartemen. Walaupun begitu, ia bukanlah orang yang sombong. Bahkan ia adalah seorang yang baik, terutama kepada Andra.
Dari hari ke hari, Raka dan Andra semakin dekat. Mereka pun sering menghabiskan waktu bersama. Awalnya Raka hanya merasa memiliki rasa sayang kepada Andra sebagai adik. Tetapi akibat mereka sering menghabiskan waktu bersama, tumbuhlah sebuah perasaan yang menurut Raka sangat aneh. Ia selalu memikirkan Andra, tetapi perasaan ini sangat berbeda dengan rasa sayangnya. Raka pun akhirnya mengetahui perasaannya yang sebenarnya terhadap Andra. Ternyata Raka merasa jatuh cinta kepada Andra.
Perasaan itu sangat menyiksa Raka. Ia senang bercampur bingung dan takut. Ia senang karena merasa jatuh cinta, ia bingung mengapa bisa jatuh cinta terhadap Andra, dan ia takut akan menjadi gay karena telah mencintai Andra. Ia sangat bingung harus melakukan apa. Ia pasti sangat malu terhadap orang lain, ia juga pasti merasa sangat malu terhadap orang tuanya. Dan terutama ia malu terhadap dirinya sendiri.
Akhirnya Raka memutuskan untuk berhubungan dengan wanita, agar terhindar dari bayang-bayang Andra. Raka pun memutuskan berhubungan dengan seorang teman kuliahnya, Nadine. Dan mulai saat itu, Raka tidak pernah lagi menghubungi Andra. Andra sangat gelisah karena tidak ada lagi komunikasi antara ia dengan Raka. Hal itupun berlanjut selama berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan.
Namun, cara itu ternyata tidak berhasil. Benak Raka selalu dihadirkan dengan bayang-bayang Andra.
Semakin hari ketakutan Raka pun terus berlanjut, hingga ia memutuskan suatu cara untuk mengatasi perasaan yang benar-benar sangat menyiksanya. Akhirnya ia pun mengaku kepada Andra tentang perasaanya itu. Ternyata, Andra juga memiliki perasaan yang sama dengan Raka. Dan Andra pun akhirnya mengakui suatu hal yang selalu ditutupinya dari Raka. Andra mengakui tentang keadaan statusnya yang sebenernya, yakni ia adalah wanita.
Awalnya, Raka sangat kecewa kepada Andra. Karena mengapa hingga sekian lama mereka bersama, tetapi Andra masih menutupi semua darinya. Tetapi akhirnya mereka pun saling mengerti keadaan satu sama lain. Dan mereka memutuskan untuk berpacaran. Mereka pun akhirnya berbahagia dengan keadaan Raka yang statusnya adalah cowok tulen dan Andra yang statusnya adalah cewek tomboy, yang penampilannya sangat-sangat menipu orang lain. Karena penampilannya yang persis sekali seperti cowok tulen adanya.
0 komentar:
Posting Komentar